Selasa, 19 April 2011

Komisi B Gali Data Penyangga Pangan Jawa Timur

Lamongan, 15 April 2011
Jawa Timur adalah salah satu Provinsi yang mampu mensupport cadangan pangan 40 prosen lebih dari total kebutuhan pangan negeri ini. Untuk mempertahankan kebutuhan pangan nasional, Komisi B DPRD Jatim bersama mitra kerja melakukan evaluasi produksi petani di Kab/Ko Jatim guna mempertahankan produktifitas pertanian.
Untuk menyelamatkan para petani dan stakeholder yang ada di Jatim, Komisi B akan mengkaji lebih dalam kebutuhan kebutuhan serta perlindungan apa yang harus disiapkan agar petani mampu meningkatkan kesejahteraannya.
Program regulasi perlindungan pangan di Jawa Timur menjadi pembahasan awal anggota Komisi B. Regulasi ini jika sudah disahkan akan memberikan kontribusi positif masyarakat Jawa Timur,
Untuk memenuhi kelengkapan data, Komisi B melakukan kunjungan kerja ke Kab lamongan untuk mengetahui sejauhmana program pemerintah Jawa Timur dalam memberi bantuan kelompok tani dalam peningkatan produktifitas pertanian.
Ketua Lumbung Pangan Ngayung, Kec. Maduran, Kab. Lamongan mengatakan saat berdirinya lumbung pangan Sumber Hikmah tahun 2000 hingga sekarang sudah berkembang kearah yang lebih baik.
Saat ini jumlah anggota Lumbung pangan sekitar 400 petani lebih yang tergabung dalam tiga gapoktan. Kegiatan yang dilakukan adalah pinjaman cadangan pangan yang berupa gabah diwaktu musim paceklik, KUT untuk kegiatan petani, tunda jual ketika musim panen tiba, simpan pinjam uang untuk pedagang kecil, serta pertokoan. Katanya
Sebenarnya di Kab. Lamongan memiliki 400 lebih lumbung ketahanan pangan, namun yang berkembang saat ini hanya 40 an lumbung pangan. Tambahnya
Wk. Ketua Komisi B Ana Lutfhi mengakui keberadaan lumbung ketahanan pangan seperti ini sangat dibutuhkan dan perlu dilindungi, diberdayakan dan disupport. Komisi B bersama dinas terkait berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui lumbung ketahanan pangan.
Hasil Lumbung ketahanan pangan yang sukses ternyata bukan hanya kepentingan para petani saja, akan tetapi kepedulian lemabaga lumbung pangan ini sudah mengalir ke bidang pendidikan dan infrastruktur jalan desa. Bidang pendidikan diarahkan pada sasaran SD dan MI dengan memberikan beasiswa dan kebutuhan peraga sekolah, sementara untuk infrastruktur jalan berupa pengerasan cor jalan tembus menuju desa lain, dan ini sangat menunjang perekonomian desa. Katanya
Anggota Komisi B Subianto berharap lumbung ketahanan pangan kedepan mampu melepaskan ketergantungan petani terhadap tengkulak dan rentenir. Kata Bianto
Cara efektif yang dilakukan adalah dengan jalan menampung gabah petani pada saat panen tiba untuk membeli dengan harga pasar, serta melepasnya pada saat musim paceklik juga dengan harga pasaran. Tambahnya
Dengan simpan pinjam 1,5 prosen ini dapat membantu peningkatan produktifitas pertanian desa khususnya dan Jawa Timur umumnya. Masyarakat berharap lumbumbung ketahanan pangan dilindungi dengan regulasi yang menguntungkan para petani. paparnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar